Catatan Tangan SBP, “Menapak Saat-saat Terakhir Rezim PKI Gaya Baru”

Kamis, 14 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Globalnewsnusantara.id

Sri-Bintang Pamungkas

Kerja Intelijen dan Kontra-Intelijen CIA bersama-sama konco-konconya (MI-6, Mozad dan lain-lain) sesama kolonialis memang harus diacungi Jempol. Terutama keberhasilan mereka dalam merusak dan menghancurkan Negara-negara Kecil Sedang Berkembang, khususnya di Asia Afrika dan Amerika Latin, yang kiranya bakal membahayakan kepentingan para Kolonialis.

Jaringan mereka sekarang dikenal sebagai G-7, yaitu AS, Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Jepang, Kanada… dan bisa menjadi G-8 dengan masuknya Australi… bahkan G-9 bersama Singapur…

Republik Indonesia dengan Soekarno-Hatta-nya, sejak kemerdekaan sudah dianggap menjadi salahsatu sasarannya untuk dihancurkan. Selain negaranya yang luas, kaya-raya, bentuknya yang kepulauan, wilayahnya yang strategis di antara dua Benua dan dua Samudera, juga pendududuknya yang mayoritas merupakan Bangsa Pribumi yang perkasa, juga yang mayoritas beragama Islam. Dua Unsur terakhir inilah yang sungguh menakutkan bagi para Kolonialis Barat.

AS dan Inggris hampir selalu bekerjasama untuk menghancurkan siapa saja yang harus ditundukkannya… Dalam Peristiwa 1965 Intelijen-kontra Intelijen mereka tidak segan-segan “bekerjasama” dengan PKI Aidit. Mereka mempunyai tujuan hampir sama. Intelijen CIA dan MI-6 mau melenyapkan Soekarno dengan UUD 1945-nya, sedang PKI Aidit mau melenyapkan Pancasila dan hasil Proklamasi Kemerdekaan 1945.

Intelijen CIA dan MI-6 berhasil “mendorong” PKI untuk melancarkan G30S melalui isyu Dewan Jenderal, sekalipun sesungguhnya PKI belum siap dalam persenjataan bantuannya dari RRC. Ini terbukti dengan adanya beberapa kapal bermuatan senjata RRC yang belum sempat dibongkar sedang bersandar di Tanjung Priok.

Bagi Kolonialis Barat ini, siapa kawan dan siapa lawan tidak nenjadi soal, karena siapa pun bisa ditaklukkan asal demi kepentingannya dan keberadaannya sebagai “Super Power” tercapai.

AS dan Inggris bersama sekutu Baratnya pun terus-menerus berusaha menghancurkan NKRI melalui Peristiwa 98 dan Pilpres 24. Sekali lagi, mereka tidak segan-segan bekerjasama dengan RRC, Cina-cina Perantauan yang tidak setia kepada NKRI, Sisa-sisa PKI, serta para Pengkhianat Domestik Sipil dan Militer yang mengaku sebagai tokoh-tokoh Politik Indonesia. Mereka seluruhnya bisa disebut sebagai persekutuan PKI Gaya Baru…

Serenta penjatuhan Soeharto pada 1998, PKI Gaya Baru ini melanjutkan terornya yang merupakan puncak kejahatan Iblis, yaitu dengan mengubah UUD 1945 menjadi UUD 2002. Selama 20 tahun mereka berhasil membikin rakyat Indonesia tertidur dan terlena tidak merasakan terjadinya penjajahan kembali atas Republik Proklamasi 1945…

Bagi para Kolonialis Asing itu, tidak menjadi soal siapa yang akan menang pada Pilpres 2024, asal saja UUD 20O2 bisa berjalan terus… Sekalipun menggodognya lebih lanjut dengan menampilkan calon-calon Presiden berupa Boneka-boneka Arab, Cina, India, Pakistan ataupun para Pribumi dan Islam Sontoloyo… Mereka _toh_ akan tetap di bawah kendali PKI Gaya Baru…

Karena itu perlu bagi Rakyat, Bangsa dan Negara untuk terus waspada tentang perlunya MENYELAMATKAN REPUBLIK PROKLAMASI 1945… dari Sabang sampai Merauke. Proses Penjajahan PKI Gaya Baru belum sepenuhnya selesai… Mereka pun di belahan Dunia sedang mengalami keretakan dan perpecahan di dalam persekutuan Iblis di antara mereka.

Semoga Allah Swt yang telah membawakan RahmatNya berupa Kemerdekaan itu, terus selalu memberikan BerkahNya itu kepada Rakyat, Bangsa dan Negara Republik Indonesia menjadi Negara Besar yang Adil Makmur dan Sejahtera Abadi serta Sejajar dan Terhormat di antara Bangsa-bangsa di Dunia

Bagaimanapun juga mereka yang ikut campur sebagai tokoh-tokoh sentral Indonesia dalam Gerakan PKI Gaya Baru terkait dengan Perubahan UUD 1945, Penghilangan Pancasila, serta upaya Penghancuran Republik Proklamasi 1945 itu perlu diingat dan dixatat untuk dimintai pertanggungjawabannya baik di Dunia maupun di Akhirat.

Nama-nama itu masih bisa dicatat dengan jelas, yaitu: Amien Rais sebagai Ketua MPR yang memimpin Perubahan UUD 1945; Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden RI yang meresmikan Perubahan; Jenderal Indriartono Sutarto sebagai Panglima TNI yang memberikan rekomendasi dan persetujuan Perubahan; Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang menjadi Pelaksana pertama UUD 2002 dari 2004 sampai dengan 20014; dan Joko Widodo sebagai Presiden RI yang menjadi Pelaksana ke dua UUD 2002 dari 2004 sampai dengan 2024, Dan tentu masih banyak lagi pengkhianat yang lain.

Semoga upaya PKI Gaya Baru melaksanakan UUD 2002 berhenti sampai di sini dan Rakyat Indonesia menikmati kembali KaruniaNya berupa Kemerdekaan, sebagai Karunia terbesar dalam sejarah Perjuangan Bangsa-bangsa di Dunia. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!.(Hizbullah Indonesia/Sri Bintang Pamungkas-RedGlob)

Berita Terkait

Divhumas Polri Raih Gold Winner Kategori Keterbukaan Informasi di Makaravox UI PR Awards 2025
Tersangka Dugaan Pemalsuan Surat Tanah Meninggalnya Di RSUP Prof. Kandou Bukan Ditahanan Polda Sulut
Guru Besar UB: Unjuk Rasa Harus Tetap Hargai Hak Orang Lain dan Taat Hukum
Polri Bongkar Kasus Besar Peredaran Sianida Ilegal, Amankan 6.000 Drum di Surabaya dan Pasuruan
Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA ) Tahun 2025
Operasi Berantas Premanisme 2025 Polda Sulut
Rakernis Humas Polri 2025,Bidhumas Polda Sulteng Raih 2 Penghargaan
Brimob Polda Jateng Raih Juara 1 di Kejuaraan Menembak Danjen Kopassus Cup 2025
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 21:19

Divhumas Polri Raih Gold Winner Kategori Keterbukaan Informasi di Makaravox UI PR Awards 2025

Sabtu, 17 Mei 2025 - 10:16

Tersangka Dugaan Pemalsuan Surat Tanah Meninggalnya Di RSUP Prof. Kandou Bukan Ditahanan Polda Sulut

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:40

Guru Besar UB: Unjuk Rasa Harus Tetap Hargai Hak Orang Lain dan Taat Hukum

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:37

Polri Bongkar Kasus Besar Peredaran Sianida Ilegal, Amankan 6.000 Drum di Surabaya dan Pasuruan

Rabu, 14 Mei 2025 - 15:28

Rapat Koordinasi Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA ) Tahun 2025

Berita Terbaru